Kegiatan 2 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara Berkelompok



Pada Kegiatan 2 kamu diharapkan sudah memahami konsep sebuah teks cerita fabel. Pada kegiatan ini kamu akan mengerjakan tugas yang lebih praktis daripada tugas - tugas pada Kegiatan 1. Kamu akan mengerjakan tugas-tugas ini secara berkelompok. Tiap kelompok terdiri atas 2—3 orang.


Tugas 1 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri
1.       Susun kembali teks itu dengan menyebutkan topik-topik pada struktur teks cerita fabel tentang “Jiji Jerapah dan Kus Tikus”. Untuk memudahkanmu, masukkan topik-topik teks itu ke dalam struktur teks cerita fabel, seperti contoh topik nomor 1 untuk teks orientasi, topik nomor 2 untuk struktur teks komplikasi, dan topic nomor 3 untuk struktur teks resolusi. Coba kamu lengkapi tabel di bawah ini!
NO
STRUKTUR
TOPIK
1.
Orientasi
a)    Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung
b)   Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan
2.
Komplikasi
a)    Masalahnya Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawrkan padanya
b)   Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus dan sopir taksi
c)    Jiji merasa cocok melakukan pekerjaan diluar ruangan
d)   Jiji mendatangi rumah dan bertemu dengan Kus Tikus yang sedang mengecat rumah itu
e)    Kus Tikus berkeluh karena tangannya terlalu pendek, sehingga tidak dapat mengecat langit-langit rumah
3.
Resolusi
a)    Jiji mulai menawarkan kerjasam dengan Kus Tikus
b)   Kus Tikus dan Jiji mulai bekerja sama mengecat langit-langit rumah
c)    Rasa senang Jiji yang mendapat gaji pertama
d)   Jiji mendapat pekerjaan bersama Kus Tikus
4.
Koda
a)    Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus Tikus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut
b)   Mereka mulai mendapat tawaran mengecat dari kampung-kampung laindan di kampung tersebut

2.         Pada tugas ini kamu diminta mengisi tabel berikut. Kamu dapat menggunakan tugas pada butir 1) sebagai pedoman untuk menyusun teks baru dengan isi yang sama. Urutkan strukturnya sesuai dengan struktur teks cerita fabel. Kamu juga boleh membuat judul baru sesuai dengan keinginanmu. Kemudian, coba bandingkan teks yang telah kamu susun itu dengan teks aslinya.

KERUKUNAN MEMBAWA BERKAH
Hasil gambar untuk rukun  
            Dikisahkan di sebuah kampung hiduplah sekelompok binatang yang hidup damai, rukun, dan sejahtera. Mereka bekerja sesuai dengan keahliannya. Namun seekor jerapah yang bernama Jiji belum mendapatkan pekerjaan, semua teman-temannya banyak menawarkan.
            Pekerjaan yang ditawarkan belum ada yang sesuai sebab Jiji terlalu tinggi untuk menjadi sopir bis dan kondektur. Akhirnya Jiji mendatangi sebuah rumah dan bertemu tikus yang bernama Kus Tikus. Ia sedang bekerja mengecat tembok, namun mengalami kesulitan mengecat bagian langit-langit rumah. Sehingga Jiji menawarkan untuk bekerja sama mengecat bagian langit-langit. Tanpa pikir panjang Kus Tikus menyetujui dan terjadilah kerja sama yang menghasilkan pekerjaan yang sangat rapi dan memuaskan. Jiji sangat senang saat menerima gaji pertama.
            Pekerjaan Jiji dan Kus Tikus dalam mengecat rumah sangat rapi dan memuaskan hingga terkenal di kampung itu, maka Jiji dan Kus Tikus tak pernah kehabisan pekerjaan. Hati mereka sangat senang dan gembira.

3. Meringkas teks cerita fabel
Untuk menyusun teks kembali dalam sebuah ringkasan, kamu dapat menggunakan teknik yang hampir sama dengan mengambil informasi penting pada tugas butir 1). Susunlah topik-topik itu dengan mengambil informasi yang penting saja. Ringkaslah teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” menjadi 3—4 paragraf pendek. Jika kamu memiliki teks fabel yang lain, yang menurutmu lebih menarik, kamu dapat menggunakan teks cerita itu sebagai alternatif latihan itu. Setelah selesai, diskusikan ringkasanmu dengan guru dan teman. Diskusi itu dapat dipandu dengan beberapa contoh pertanyaan sebagai berikut.
1) Apakah ringkasanmu lebih pendek daripada teks aslinya?
2) Apakah struktur teks tersebut masih dipertahankan sebagaimana teks aslinya?
3) Apakah unsur kebahasaan yang mencirikan cerita fabel masih ada dalam ringkasanmu?
4) Apakah ada ada tambahan informasi dalam ringkasan itu?
5) Apakah paragraf yang disusun mewakili informasi penting yang harus muncul?

Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Fabel yang Urut dan Logis

Pada Tugas 2 ini kamu diajak untuk menyusun teks cerita fabel yang urutannya sesuai dengan struktur teks cerita fabel. Untuk itu, susunlah potongan-potongan teks di bawah ini sesuai dengan urutan sehingga menjadi teks cerita fabel yang urut dan logis. Kerjakan secara bersama-sama dengan teman di kelompokmu! Jangan lupa untuk memberi judul yang tepat.

1) “Serang... !”, teriak Paman Belalang. Dengan cepat Bapak Laba-laba menjatuhkan jaring besarnya tepat di atas kodok itu. Kedua kodok itu terperangkap oleh jaring laba-laba. Mereka pun tidak dapat bergerak. Para pejantan semut merah dan semut hitam mengelilingi serta menggigiti keduanya. Kodok-kodok itu berteriak kesakitan. Akhirnya, mereka menyerah dan meminta maaf kepada para serangga. Kakek Cacing memerintahkan Bapak Laba-laba untuk membuka jaring-jaringnya. Lalu, ia menyuruh kedua kodok itu pergi dari desa serangga.

2) “Ya ampun, jahat sekali kodok-kodok itu!” Bisik Roro ketakutan. Paman Belalang, Lodi, dan Roro diam-diam mendengarkan percakapan kedua kodok itu dari dalam perahu mereka dengan bersembunyi di balik bunga teratai. Benar saja, ternyata kedua kodok itu mempunyai rencana jahat nanti malam. Mereka tahu jika hampir setiap malam desa serangga selalu mengadakan pesta. Kodok itu pun berencana akan merusak pesta dan memangsa anak-anak serangga yang berada di sana. Ketika mendengar hal itu, Paman Belalang cepat-cepat memutar balik arah perahu miliknya, lantas mereka bertiga kembali ke desa. “Ayo kita pulang dan beri tahu serangga tentang rencana itu”, jelas paman. Perahu yang paman kemudikan itu berlayar sangat cepat menuju desa. Setiba di sana Paman Belalang segera menceritakan rencana jahat sang kodok yang mereka dengar tadi.

3) Hampir setiap malam mereka berkumpul bersama, berpesta, menari, dan bergembira. Mereka saling berbagi makanan kecuali seekor belalang yang selalu hidup menyendiri. Ia hanya memandang keramaian dari depan rumahnya. Tingkah belalang itu sangat aneh, ia malu karena ia telah kehilangan sebuah kakinya. Kakek Cacing pernah bercerita, Paman Belalang setahun yang lalu telah kehilangan kakinya akibat ia berkelahi dengan seekor burung yang hendak memangsanya. Sehari-hari Paman Belalang hanya duduk termenung meratapi kakinya yang hilang. Paman Belalang merasa sudah tidak berguna lagi karena telah kehilangan kakinya yang sangat berharga. Lodi si anak semut merah dan Roro si anak semut hitam sangat prihatin melihat hidup Paman Belalang. Suatu hari ketika Lodi dan Roro sedang berjalan-jalan di tepi sungai, tiba-tiba mereka melihat Paman Belalang sedang asyik membuat sebuah perahu kecil yang terbuat dari ranting pohon dan daun kering. “Wahhhh… perahu buatan paman bagus sekali,” puji Roro”. Paman Belalang tersenyum, lalu tiba-tiba ia mengajak Lodi dan Roro naik ke dalam perahu miliknya. Lodi dan Roro saling bertatapan. Mereka tidak menyangka ternyata Paman Belalang sangat baik dan ramah. Paman Belalang mengeluarkan sebuah gitar tua, lalu ia mulai bernyanyi, sedangkan Lodi dan Roro menari-nari mengikuti irama gitar milik Paman Belalang.

4) Dahulu kala di tengah-tengah hutan yang sangat lebat di atas bukit terdapat sebuah desa yang dihuni oleh beraneka ragam serangga. Mereka hidup tenteram, rukun, dan damai. Ada keluarga kupu-kupu yang tinggal di atas pohon. Pak Kumbang dan keluarganya tinggal di dalam sarang yang tergantung di dahan pohon besar. Kakek Cacing selalu membuat rumah di lubang tanah. Sekelompok semut hitam dan semut merah tinggal di sarangnya yang saling berdekatan dengan Bapak Laba-laba yang mempunyai rumah jaring. Ibu Kecoa menempati sebuah sepatu bot, sebuah sepatu bekas milik manusia yang telang terbuang.

5) “Benarkah cerita itu?” tanya Kakek Cacing yang dituakan oleh para serangga di desa mereka. “Benar, Kakek, kami berdua pun juga mendengar percakapan kodok jahat itu,” jelas Lodi dan Roro”. Paman Belalang kemudian memerintahkan kepada serangga bahwa pada malam itu sebaiknya tidak usah menggelar pesta. Anak-anak dan telur mereka harus dijaga baik-baik di dalam sarang oleh induknya, sedangkan para pejantan dewasa siap berjaga-jaga dan menyerang jika kedua kodok itu datang. Ternyata benar, ketika malam hari tiba, kedua ekor kodok hitam itu muncul di desa. Kodok itu pun bingung karena desa serangga yang hamper setiap malam mengadakan pesta, tiba-tiba saja menjadi sunyi senyap.

6) “Hore!” Teriak para serangga ketika melihat kodok-kodok itu pergi. Sambil menari-nari mereka mengangkat tubuh Paman Belalang dan melemparlemparnya ke udara. Kakek Cacing mengucapkan terima kasih kepada Paman Belalang yang sudah menyelamatkan desa. Semenjak itu, Paman Belalang tidak menjadi pemurung lagi. Ia menyadari dirinya masih berguna walaupun telah kehilangan kakinya. Setiap malam ia pun bergabung dengan para serangga lainya untuk berpesta. Paman Belalang selalu bermain gitar dan bernyanyi riang. Para serangga pun sangat menyukainya. Begitu juga dengan Lodi dan Roro yang sekarang menjadi sahabat paman. Mereka selalu ikut berpetualang dengan Paman Belalang dan perahunya. Sumber: cerpenmu.com karya Ayui Soesman

Dari Pemurung Menjadi Ceria
Orientasi
4) Dahulu kala di tengah-tengah hutan yang sangat lebat di atas bukit terdapat sebuah desa yang dihuni oleh beraneka ragam serangga. Mereka hidup tenteram, rukun, dan damai. Ada keluarga kupu-kupu yang tinggal di atas pohon. Pak Kumbang dan keluarganya tinggal di dalam sarang yang tergantung di dahan pohon besar. Kakek Cacing selalu membuat rumah di lubang tanah. Sekelompok semut hitam dan semut merah tinggal di sarangnya yang saling berdekatan dengan Bapak Laba-laba yang mempunyai rumah jaring. Ibu Kecoa menempati sebuah sepatu bot, sebuah sepatu bekas milik manusia yang telang terbuang. 3) Hampir setiap malam mereka berkumpul bersama, berpesta, menari, dan bergembira. Mereka saling berbagi makanan kecuali seekor belalang yang selalu hidup menyendiri. Ia hanya memandang keramaian dari depan rumahnya. Tingkah belalang itu sangat aneh, ia malu karena ia telah kehilangan sebuah kakinya. Kakek Cacing pernah bercerita, Paman Belalang setahun yang lalu telah kehilangan kakinya akibat ia berkelahi dengan seekor burung yang hendak memangsanya. Sehari-hari Paman Belalang hanya duduk termenung meratapi kakinya yang hilang. Paman Belalang merasa sudah tidak berguna lagi karena telah kehilangan kakinya yang sangat berharga. Lodi si anak semut merah dan Roro si anak semut hitam sangat prihatin melihat hidup Paman Belalang. Suatu hari ketika Lodi dan Roro sedang berjalan-jalan di tepi sungai, tiba-tiba mereka melihat Paman Belalang sedang asyik membuat sebuah perahu kecil yang terbuat dari ranting pohon dan daun kering. “Wahhhh… perahu buatan paman bagus sekali,” puji Roro”. Paman Belalang tersenyum, lalu tiba-tiba ia mengajak Lodi dan Roro naik ke dalam perahu miliknya. Lodi dan Roro saling bertatapan. Mereka tidak menyangka ternyata Paman Belalang sangat baik dan ramah. Paman Belalang mengeluarkan sebuah gitar tua, lalu ia mulai bernyanyi, sedangkan Lodi dan Roro menari-nari mengikuti irama gitar milik Paman Belalang.
Komplikasi
2) “Ya ampun, jahat sekali kodok-kodok itu!” Bisik Roro ketakutan. Paman Belalang, Lodi, dan Roro diam-diam mendengarkan percakapan kedua kodok itu dari dalam perahu mereka dengan bersembunyi di balik bunga teratai. Benar saja, ternyata kedua kodok itu mempunyai rencana jahat nanti malam. Mereka tahu jika hampir setiap malam desa serangga selalu mengadakan pesta. Kodok itu pun berencana akan merusak pesta dan memangsa anak-anak serangga yang berada di sana. Ketika mendengar hal itu, Paman Belalang cepat-cepat memutar balik arah perahu miliknya, lantas mereka bertiga kembali ke desa. “Ayo kita pulang dan beri tahu serangga tentang rencana itu”, jelas paman. Perahu yang paman kemudikan itu berlayar sangat cepat menuju desa. Setiba di sana Paman Belalang segera menceritakan rencana jahat sang kodok yang mereka dengar tadi. 5) “Benarkah cerita itu?” tanya Kakek Cacing yang dituakan oleh para serangga di desa mereka. “Benar, Kakek, kami berdua pun juga mendengar percakapan kodok jahat itu,” jelas Lodi dan Roro”. Paman Belalang kemudian memerintahkan kepada serangga bahwa pada malam itu sebaiknya tidak usah menggelar pesta. Anak-anak dan telur mereka harus dijaga baik-baik di dalam sarang oleh induknya, sedangkan para pejantan dewasa siap berjaga-jaga dan menyerang jika kedua kodok itu datang. Ternyata benar, ketika malam hari tiba, kedua ekor kodok hitam itu muncul di desa. Kodok itu pun bingung karena desa serangga yang hamper setiap malam mengadakan pesta, tiba-tiba saja menjadi sunyi senyap.
Resolusi
1) “Serang... !”, teriak Paman Belalang. Dengan cepat Bapak Laba-laba menjatuhkan jaring besarnya tepat di atas kodok itu. Kedua kodok itu terperangkap oleh jaring laba-laba. Mereka pun tidak dapat bergerak. Para pejantan semut merah dan semut hitam mengelilingi serta menggigiti keduanya. Kodok-kodok itu berteriak kesakitan. Akhirnya, mereka menyerah dan meminta maaf kepada para serangga. Kakek Cacing memerintahkan Bapak Laba-laba untuk membuka jaring-jaringnya. Lalu, ia menyuruh kedua kodok itu pergi dari desa serangga. 6) “Hore!” Teriak para serangga ketika melihat kodok-kodok itu pergi. Sambil menari-nari mereka mengangkat tubuh Paman Belalang dan melemparlemparnya ke udara. Kakek Cacing mengucapkan terima kasih kepada Paman Belalang yang sudah menyelamatkan desa.
Koda
Semenjak itu, Paman Belalang tidak menjadi pemurung lagi. Ia menyadari dirinya masih berguna walaupun telah kehilangan kakinya. Setiap malam ia pun bergabung dengan para serangga lainya untuk berpesta. Paman Belalang selalu bermain gitar dan bernyanyi riang. Para serangga pun sangat menyukainya. Begitu juga dengan Lodi dan Roro yang sekarang menjadi sahabat paman. Mereka selalu ikut berpetualang dengan Paman Belalang dan perahunya.

Tugas 3 Membedakan Teks Cerita Fabel dengan Teks yang Lain
Kamu telah mempelajari beberapa jenis teks pada Kelas VII. Pada tugas ini kamu diminta untuk membandingkan dua jenis teks. Apa perbedaan kedua teks itu? Bandingkan pula struktur kedua teks tersebut. Setelah kamu analisis, termasuk jenis teks apa kedua teks ini.
Teks 1
Anjing Terkecil
Anjing terkecil bernama Scooter. Tinggi badan anjing ini hanya tiga inci atau sekitar 7,2 cm. Warna bulunya putih. Scooter dapat duduk di atas sebuah cangkir. Binatang mini ini berasal dari Auckland, Selandia Baru. Karena badan si mini yang kecil, Cheril McKnight, pemiliknya, hanya menggunakan cangkir telur untuk memberi makan. Tempat tidur anjing itu pun hanya sebesar kotak sepatu.
Dia mengalahkan rekor anjing paling kecil sebelumnya, yaitu Boo Boo dengan tinggi badan 4 inci yang berasal dari Amerika Serikat. Anjing Scooter juga mengalahkan rekor anjing paling kecil di dunia tahun 2005 dari ras Chihuahua, yaitu Brandy, yang mempunyai tinggi badan 15,2 cm dan berat badan 1 kg.


Teks 2
Anjing yang Nakal

Dahulu kala ada seekor anjing yang punya kebiasaan mendekati tumit orang. Tidak jarang pula anjing itu mengigit tumit dari orang yang ditemuinya. Karena kebiasaan itu majikannya memasang kalung lonceng di lehernya sebagai penanda jika anjing ini akan mendekat.
Si anjing menganggap bahwa lonceng tersebut sebagi ciri khasnya. Anjing itu sangat bangga dan sengaja membunyikannya di setiap sudut pasar. Dia selalu berlari ke setiap penjuru dan menunjukkan lonceng tersebut kepada setiap orang yang lewat.
Seekor anak anjing bertanya, “Mengapa kamu selalu berlari ke sana-kemari dengan loncengmu?”
“ Ya, aku bangga pada lonceng di leherku. Tidak setiap anjing punya lonceng sepertiku.”
Pada suatu ketika anjing tua berkata kepada anjing berlonceng, “ Mengapa kamu selalu memamerkan diri dengan loncengmu?”
“ Ya, karena tidak setiap anjing memiliki lonceng sepertiku”
“Sebenarnya kamu harus malu pada loncengmu. Lonceng itu tidak patut kamu banggakan. Bahkan, itu aib. Sebenarnya majikanmu memberi lonceng itu agar orang berhati-hati dengan kehadiranmu. Lonceng itu adalah pemberitahuan kepada semua orang agar hati-hati dan waspada akan kedatanganmu karena kamu anjing yang tak tahu aturan dan sering menggigit tumit orang,” kata anjing tua.
Setelah mendengar hal itu, anjing berlonceng tidak mau lagi berlari-lari. Meskipun memakai lonceng, dia tidak berani lagi memamerkan loncengnya karena banyak anjing lain yang mengetahui aibnya.


Teks 1 merupakan teks deskripsi.
Teks ini menjelaskan tentang anjing terkecil di dunia.

Anjing Terkecil

STRUKTUR
ISI
Deskripsi Umum
Anjing terkecil bernama Scooter. Tinggi badan anjing ini hanya tiga inci atau sekitar 7,2 cm. Warna bulunya putih. Scooter dapat duduk di atas sebuah cangkir. Binatang mini ini berasal dari Auckland, Selandia Baru. Karena badan si mini yang kecil, Cheril McKnight, pemiliknya, hanya menggunakan cangkir telur untuk memberi makan. Tempat tidur anjing itu pun hanya sebesar kotak sepatu. (paragraf 1)
Deskripsi Bagian
Dia mengalahkan rekor anjing paling kecil sebelumnya, yaitu Boo Boo dengan tinggi badan 4 inci yang berasal dari Amerika Serikat. Anjing Scooter juga mengalahkan rekor anjing paling kecil di dunia tahun 2005 dari ras Chihuahua, yaitu Brandy, yang mempunyai tinggi badan 15,2 cm dan berat badan 1 kg. (paragraf 2)
Teks 2 merupakan teks fabel.
Teks ini menjelaskan tentang anjing berlonceng yang memiliki kebiasaan menggigit tumit orang.

STRUKTUR
ISI
Orientasi
Dahulu kala ada seekor anjing yang punya kebiasaan mendekati tumit orang. Tidak jarang pula anjing itu mengigit tumit dari orang yang ditemuinya. Karena kebiasaan itu majikannya memasang kalung lonceng di lehernya sebagai penanda jika anjing ini akan mendekat. (paragraf 1)
Komplikasi
Si anjing menganggap bahwa lonceng tersebut sebagi ciri khasnya. Anjing itu sangat bangga dan sengaja membunyikannya di setiap sudut pasar. Dia selalu berlari ke setiap penjuru dan menunjukkan lonceng tersebut kepada setiap orang yang lewat.
Seekor anak anjing bertanya, “Mengapa kamu selalu berlari ke sana-kemari dengan loncengmu?”
“ Ya, aku bangga pada lonceng di leherku. Tidak setiap anjing punya lonceng sepertiku.” (paragraf 2-4)
Resolusi
Pada suatu ketika anjing tua berkata kepada anjing berlonceng, “ Mengapa kamu selalu memamerkan diri dengan loncengmu?”
“ Ya, karena tidak setiap anjing memiliki lonceng sepertiku”
“Sebenarnya kamu harus malu pada loncengmu. Lonceng itu tidak patut kamu banggakan. Bahkan, itu aib. Sebenarnya majikanmu memberi lonceng itu agar orang berhati-hati dengan kehadiranmu. Lonceng itu adalah pemberitahuan kepada semua orang agar hati-hati dan waspada akan kedatanganmu karena kamu anjing yang tak tahu aturan dan sering menggigit tumit orang,” kata anjing tua. (paragraf 5 dan 6)
Koda
Setelah mendengar hal itu, anjing berlonceng tidak mau lagi berlari-lari. Meskipun memakai lonceng, dia tidak berani lagi memamerkan loncengnya karena banyak anjing lain yang mengetahui aibnya. (paragraf 7)

Tugas 4 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel

Pada Tugas 4 kamu berlatih untuk memahami ciri kebahasaan teks cerita fabel. Untuk itu, baca kembali teks cerita yang sudah kamu susun pada Tugas 2 di atas. Kemudian, jawablah pertanyaan sesuai dengan perintah!
1. Mengidentifikasi Kata Kerja
Setelah membaca teks hasil kerjaanmu itu, coba identifikasi kata kerja yang ada di
dalam teks tersebut berdasarkan struktur teks yang ada.
No
Struktur
Kata Kerja
1
Orientasi
1.      Terdapat
2.      Hidup
3.      Tinggal
4.      Membuat
5.      Tergantung
6.      Mempunyai
7.      Menempati
8.      Terbuang

2
Komplikasi
1.      Berkumpuul
2.      Berpesta
3.      Menari
4.      Bergembira
5.      Memandang
6.      Berbagi
7.      Kehilangan
8.      Memangsanya
9.      Termenung
10.  Terlihat
11.  Berjalan – jalan
12.  Membuat
13.  Tersenyum
14.  Mengajak
15.  Terkhir
16.  Muncul
17.  Mengadakan
18.  Mengeluarkan
19.  Mendengarkan
20.  Bersembunyi
21.  Mempunyai
22.  Mengadakan
23.  Berencana
24.  Merusak
25.  Mendengar
26.  Memutar
27.  Pulang
28.  Meletakkan
29.  Memerintahkan
30.  Menggelar
31.  Berjaga
32.  Menyerang
33.  Bingung
3
Resolusi
1.      Menjatuhkan
2.      Terperangkap
3.      Bergerak
4.      Mengelilingi
5.      Menggigiti
6.      Menyuruh
7.      Teriak
8.      Melihat
9.      Menari – nari
10.  Mengangkat
11.  Berteriak
12.  Menyerah
13.  Meminta
14.  Memerintahkan
15.  Membuka
16.  Pergi
17.  Melempar – lemparnya
18.  Mengucapkan
19.  Menyelamatkan
4
Koda
1.      Menyadari
2.      Berguna
3.      Bergabung
4.      Berpesta
5.      Bernyanyi
6.      Menyukai
7.      Berpetualang
8.      Bermain
Setelah kamu dapat mengidentifikasi kata kerja, coba kelompokkan kata kerja tersebut ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah kata kerja aktif transitif. Bagian kedua adalah kata kerja aktif intransitif.
Kata Kerja
Aktif Transitif
Aktif Intransitif
1.      Membuat
2.      Mempunyai
3.      Memiliki
4.      Menari
5.      Memandang
6.      Memangsanya
7.      Melihat
8.      Membuat
9.      Mengajak
10.  Mengeluarkan
11.  Merusak
12.  Memutar
13.  Menceritakan
14.  Menggelar
15.  Menyerang
16.  Menjatuhkan
17.  Mengelilingi
18.  Menggigiti
19.  Meminta
20.  Memerintahkan
21.  Membuka
22.  Menyuruh
23.  Mendengar
24.  Mempunyai
25.  Mengadakan
26.  Mengangkat
27.  Melempar
28.  Mengucapkan
29.  Menyadari
30.  Menyukai
1.      Terdapat
2.      Hidup
3.      Tinggal
4.      Tergantung
5.      Terbuang
6.      Berkumpul
7.      Bergembira
8.      Berbagi
9.      Kehilangan
10.  Termenung
11.  Berjalan
12.  Tersenyum
13.  Terperangkap
14.  Bergerak
15.  Berteriak
16.  Bersembunyi
17.  Berencana
18.  Pulang
19.  Dengar
20.  Berjaga
21.  Bingung
22.  Muncul
23.  Bernyanyi
24.  Berpetualang
25.  Teriak
26.  Berguna
27.  Bergabung
28.  Berpesta
29.  Bermain
30.  Pergi





Setelah kamu mengidentifikasi kata kerja tersebut, buatlah kalimat dengan menggunakan kata kerja itu. Coba perhatikan struktur kalimat yang telah kamu susun.

Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif transitif.

1.      Ariz menyukai kue buatan Chandra
2.      Haidar melihat Anin ketika melambai ke arahnya
3.      Prames menggelar tikar di depan rumah
4.      Bulldog itu menyerang para pejalan kaki
5.      Habib memandangi orang itu setiap mereka bertemu
6.      Aziz mengeluarkan burungnya tiap pagi
7.      Febrian menjatuhkan lawan ketika pertandingan sumo
8.      Ariz mengajak Chandra latihan malam itu
9.      Hanif merusak boneka milik Nindi
10.  Rachmat mendengarkan musik

Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif intransitif.
1.      Haidar kehilangan kucing kesayanganya
2.      Ariz tersenyum kepada Chandra
3.      Febrian bermain kelereng
4.      Prames pulang di malam hari
5.      Habib termenung di depan rumahnya
6.      Baju itu tergantung di lemari dengan rapi
7.      Shafa suka bernyanyi di dalam kelas
8.      Mereka berencana piknik minggu depan
9.      Nur bersembunyi ketika dokternya datang
10.  Rachmat anak yang suka berpetualang

Setelah kamu bisa menyusun kalimat dengan menggunakan kedua jenis kata kerja
tersebut, coba diskusikan perbedaan struktur yang ada pada kedua kelompok kalimat
tersebut. Diskusikan dengan teman kelompokmu!

Selanjutnya, coba kamu ubah kalimat aktif transitif yang telah kamu susun menjadi
kalimat pasif.
Kelompok kalimat pasif.
1.      Kue buatan Chandra disukai Ariz
2.      Ketika melambai ke arahnya Anin dilihat Haidar
3.      Tikar di depan rumah digelar Prames
4.      Para pejalan kaki diserang bulldog itu
5.      Orang itu dipandangi habib
6.      Burungnya dikeluarkan aziz tiap pagi
7.      Lawan dijatuhkan Febrian ketika pertandingan sumo :v (atlit)
8.      Chandra diajak Ariz latihan malam itu :v
9.      Boneka milik Nindi dirusak Hanif
10.  Musik didengarkan Rachmat

2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang
Setelah membaca teks fabel “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah
penggunaan kata sandang si dan sang. Selain itu, susunlah kalimat dengan kata
sandang tersebut.
1) _____________________________________________________________
2) _____________________________________________________________
3) _____________________________________________________________
4) _____________________________________________________________
5) _____________________________________________________________
3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu
Setelah memahami teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah
kalimat yang menggunakan konsep keterangan tempat dan waktu! Selanjutnya, untuk
menambah latihan kamu, susunlah kalimat yang menggunakan konsep keterangan
tempat dan waktu.
1) _____________________________________________________________
2) _____________________________________________________________
3) _____________________________________________________________
4) _____________________________________________________________
5) _____________________________________________________________
4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya
Setelah membaca teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah
kata penghubungnya. Apakah dalam teks tersebut juga ada kata hubung seperti lalu,
kemudian, dan akhirnya? Temukan struktur kalimat tersebut. Susunlah kalimat yang
memiliki struktur dengan menggunakan kata hubung tersebut.
1) _____________________________________________________________
2) _____________________________________________________________
3) _____________________________________________________________
4) _____________________________________________________________
5) _____________________________________________________________


Menemukan kalimat pada teks fable “ Jiji Jerapah dan Kus Tikus “ :
1.     Kata Sandang Si dan Sang
a.Sang Jerapah itu bernama Jiji.
b.Si tikus itu bernama Kus.
c. Si tikus tengah mengecat rumah itu.
d.Dia merasa nyaman menempel di leher sang jerapah.
e.Dengan mudah si tikus menjangkau tempat-tempat yang sulit.
f. Si tikus mengecat langit-langit.
      2. Kata Keterangan Tempat dan Waktu
a. Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung.
b.Di kampong itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan.
c. Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan.
d.Ketika berdiri di dalam bus, ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri.
e. Lehernya terlalu panjang di ruang kemudi.
f.“Hm, sepertinya, aku hanya cocok untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan. Ya, ya, “gumam Jiji pada suatu pagi, sambil matanya menerawang memperhatikan sekitarnya.

g.Kus berdiri di sebuah tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat.
h.Dia merasa nyaman menempel di leher sang jerapah.
i.Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut.
j.Di kampong - kampung lain pun mereka banyak ditawari pekerjaan.
k.Di mana pun mereka bekerja dengan baik.
        3.  Kata Hubung Lalu,Kemudian, dan Akhirnya
a.Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut.
Membuat kalimat :

1.     Kata Sandang  Si dan Sang
a.Sang Raja mengutus para prajurit untuk mengawal si tikus.
b.Si Bodoh tidak mau menerima nasihat orang lain.
c.Sang Saka Merah Putih sedang dikibarkan di Istana Merdeka.
d.Si Kribo berkelana untuk mencari cinta sejatinya.
e.Sang Ratu mengaduk – ngaduk kolam ikan, sehingga ikan yang ada di kolam menjadi mati.
      2.  Kata Keterangan Tempat dan Waktu
a. Pada malam Jum’at, Ariz bertemu perempuan yang sedang duduk manis di atas batu nisan.
b.Kemarin, Haidar membantu kucing melahirkan di rumah Ariz.
c.Di saat Arya bersedih, Nut hanya berdiam diri dan duduk di atas kap mobil.
d.Pelajar SMP Kandang Ayam mengadakan kegiatan study tour di Kare pada bulan Januari.
e.Senin lalu, Nur menjemput Haidar di sebuah hotel bintang lima.
        3. Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya
a.Josua mandi pagi, kemudian sarapan bersama kakaknya.
b.Hanif member makan sapinya, lalu pulang untuk istirahat.
c.Pada akhirnya, Ariz bertaubat dan memohon ampun kepada Allah atas kekhilafannya.
d.Ariz berdiam diri dan mengamati, kemudian Ariz langsung melancarkan aksinya.
e.Azis mengerjakan tugasnya, lalu bermain game online bersama Arya.


0 Response to "Kegiatan 2 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara Berkelompok"

Post a Comment